Dia bergerak dalam diam
Berkelahi dengan waktu
Bersatu dengan menyulam
Gaduh tapi menunduk
Aku tak mengerti mengapa dia seperti itu?
Tapi ada hal yang tak kumengerti
Ada bahasa yang sampai dalam bisu
Ada sesuatu yang sampai pas di hati
Dia tergugu
Lelaki di depanku
Yang namanya pun
Tak aku tau
Diam
Aku hanya diam
Mungkin dia tidak bercerita
Tapi visualisasi berbahasa
Ada hal yang kita mengerti
Tanpa harus dijelaskan
Ada hal yang terjadi
Tanpa harus direncanakan
Dan mungkin
Ada pemberhentian
Tanpa perlu diduga
Kamis, 27 November 2014
Sabtu, 22 November 2014
1 tahun lagi
Aku mau satu tahun lagi seperti ini
Denganmu
Aku tak peduli
Kita bertengkar
Kita diam
Kita bercanda
Kita murung
Aku tak peduli jika semua itu
Denganmu
Dan tahun depan
Di tanggal yang sama aku mengatakannya
Aku akan mengatakan itu lagi
Aku mau satu tahun lagi seperti ini
Denganmu
Denganmu
Aku tak peduli
Kita bertengkar
Kita diam
Kita bercanda
Kita murung
Aku tak peduli jika semua itu
Denganmu
Dan tahun depan
Di tanggal yang sama aku mengatakannya
Aku akan mengatakan itu lagi
Aku mau satu tahun lagi seperti ini
Denganmu
Jumat, 21 November 2014
Rindu
Imajinasi berbayang tentangmu tiap detiknya
Menerka tiap rasa ingin yang berjalan
Kata yang terasa
Mengalir lembut dalam darah
Lidahku kelu tuk berkata
Membeku tuk mengungkapkan
Bintang tak terlihat dari sini
Tertutup atap yang berwujud solid
Detik selalu berlari
Berkejaran saling mengisi
Aku memandang wajahmu
Dalam konotasi bayang semu
Aku ingin waktu membeku
Agar aku bisa menyentuh wajahmu
Berbisik dengan merdu
Selamat malam, rinduku
Menerka tiap rasa ingin yang berjalan
Kata yang terasa
Mengalir lembut dalam darah
Lidahku kelu tuk berkata
Membeku tuk mengungkapkan
Bintang tak terlihat dari sini
Tertutup atap yang berwujud solid
Detik selalu berlari
Berkejaran saling mengisi
Aku memandang wajahmu
Dalam konotasi bayang semu
Aku ingin waktu membeku
Agar aku bisa menyentuh wajahmu
Berbisik dengan merdu
Selamat malam, rinduku
Rabu, 12 November 2014
Sayangnya
Sayangnya kita tau,
Apa yang telah terjadi
Sayangnya kita tau,
Apa permasalahannya
Sayangnya kità tau,
Kapan kesalahannya
Sayangnya,
Kita tak bisa kembali
Sayangnya,
Kita tak hidup lagi disana
Sayangnya,
Waktu tidak bisa berjalan mundur
Dan sayangnya,
Kita tau, kita tidak bisa menghentikannya
Apa yang telah terjadi
Sayangnya kita tau,
Apa permasalahannya
Sayangnya kità tau,
Kapan kesalahannya
Sayangnya,
Kita tak bisa kembali
Sayangnya,
Kita tak hidup lagi disana
Sayangnya,
Waktu tidak bisa berjalan mundur
Dan sayangnya,
Kita tau, kita tidak bisa menghentikannya
Selasa, 11 November 2014
Manis
Aku tidak mengerti mengapa manusia bisa disebut manis. Padahal jujur saja, toh kulit mereka yang tercampur debu dan keringat, itu pastilah terasa asin.
Aku lebih suka manis yang jelas-jelas saja, seperti susu coklat yang sedang ku minum saat ini. Tak terlalu manis, tak terlalu encer. Sedang-sedang saja.
Aku suka lolipop, tapi aku tak begitu suka kecap. Dia terlalu manis, dan terlalu manis membuatku sakit.
Aku suka coklat, aku suka susu, aku suka lolipop, gulali, pisang molen, aromanis, sereal dan sejuta hal manis yang tak terlalu manis lainnya.
Terlalu manis itu sakit. Kepalaku pening tiap kali lidahku bertemu dengannya. Otakku seperti mmemerintahkan agar aku menjauh dengannya dan membuat mataku kalang kabut.
Terlalu manis itu berlebihan. Sama halnya dengan bahwa segala sesuatu tak boleh berlebihan.
Namun kenapa, aku bisa jatuh hati, denganmu makhluk yang terlalu manis?
*tulisan gagal*
Aku lebih suka manis yang jelas-jelas saja, seperti susu coklat yang sedang ku minum saat ini. Tak terlalu manis, tak terlalu encer. Sedang-sedang saja.
Aku suka lolipop, tapi aku tak begitu suka kecap. Dia terlalu manis, dan terlalu manis membuatku sakit.
Aku suka coklat, aku suka susu, aku suka lolipop, gulali, pisang molen, aromanis, sereal dan sejuta hal manis yang tak terlalu manis lainnya.
Terlalu manis itu sakit. Kepalaku pening tiap kali lidahku bertemu dengannya. Otakku seperti mmemerintahkan agar aku menjauh dengannya dan membuat mataku kalang kabut.
Terlalu manis itu berlebihan. Sama halnya dengan bahwa segala sesuatu tak boleh berlebihan.
Namun kenapa, aku bisa jatuh hati, denganmu makhluk yang terlalu manis?
*tulisan gagal*
Sabtu, 08 November 2014
Rabu, 05 November 2014
Terhapus
Aku seringkali mendapati diri
Aku tidak tau siapa kamu
Aku seringkali patah hati
Ketika sadar kau telah jauh
Aku seringkali tidak peka
Bahwa kamu terluka
Aku kini pupus
Karena aku kini tlah kau hapus
Aku tidak tau siapa kamu
Aku seringkali patah hati
Ketika sadar kau telah jauh
Aku seringkali tidak peka
Bahwa kamu terluka
Aku kini pupus
Karena aku kini tlah kau hapus
Langganan:
Postingan (Atom)