Aku sedih dengan diriku ini. Yang selalu berjalan tak tentu
arah. Banyak yang bilang aku memanfaatkan kalian, banyak juga yang bilang aku
atau kalian yang bodoh. Bagiku tak ada
yang salah disini, tapi memang tak sepantasnya begitu. Ini melanggar norma, makanya
aku selalu dijelek-jelekkan. Ini berbeda tetapi biasa. Maaf, jika aku memilih
jalan ini. Maaf jika caraku begini. Maaf jika aku tak konsisten. Ini bukan yang
aku pilih, tapi ini yang kujalani. Aku sudah hafal benar sakitnya, aku sudah
hafal benar ruginya, aku sudah hafal benar bahwa jelas dengan benar aku salah
disini. Mungkin aku tak sadar, ini yang aku pilih. Atau ini yang selalu aku
pilih? Aku yang justru mengakui, malah membuatku terlihat semakin buruk. Aku
tau banyak diantara kalian yang seperti itu, tapi kalian tak
mempermasalahkannya. Dan tak menganggap itu masalah. Dan tentu dengan tidak
mengakuinya. Berbeda denganku. Aku mengakuinya. Aku tau dan aku sadar. Aku
katakan aku salah, aku tau dan takan mengelak. Apalagi? Kenapa harus dipungkiri
jika memang jalan ini yang tidak sengaja terpilih? Aku selalu memandang yang
positif. Aku memang bukan ahlinya, tapi aku bisa merasakan baik buruknya dengan
pengalaman ini, dengan waktu yang singkat. Aku pemain disini. Aku tak ingin
hanya menjadi penonton. Aku yang mengatur ini semua, & aku tak mau
terjerumus dengan orang lain yang mengaturku lagi. Aku berpikir, harus selalu
aku yang menentukan jalan cerita, ini sugesti yang paling kuat & yang aku
harap bisa menjadikan bahwa ini semua terkendali dalam sugestiku. Aku akan jadi
lebih baik lagi karna ini, aku takan menjadi lebih buruk. Aku percaya, aku
yakin itu. Karna aku yakin, jiwaku tak selamanya ingin memilih jalan ini. Jalan
yang bukan sesungguhnya ingin dipilih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar