Selasa, 11 November 2014

Manis

Aku tidak mengerti mengapa manusia bisa disebut manis. Padahal jujur saja, toh kulit mereka yang tercampur debu dan keringat, itu pastilah terasa asin.

Aku lebih suka manis yang jelas-jelas saja, seperti susu coklat yang sedang ku minum saat ini. Tak terlalu manis, tak terlalu encer. Sedang-sedang saja.

Aku suka lolipop, tapi aku tak begitu suka kecap. Dia terlalu manis, dan terlalu manis membuatku sakit.

Aku suka coklat, aku suka susu, aku suka lolipop, gulali, pisang molen, aromanis, sereal dan sejuta hal manis yang tak terlalu manis lainnya.

Terlalu manis itu sakit. Kepalaku pening tiap kali lidahku bertemu dengannya. Otakku seperti mmemerintahkan agar aku menjauh dengannya dan membuat mataku kalang kabut.

Terlalu manis itu berlebihan. Sama halnya dengan bahwa segala sesuatu tak boleh berlebihan.

Namun kenapa, aku bisa jatuh hati, denganmu makhluk yang terlalu manis?


*tulisan gagal*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar