Kamis, 18 September 2014

Sakura

Tadi aku bermimpi tentang sakura. Dimana ia tumbuh mekar di negri ini. Tiba-tiba saja pohonku berubah bunganya, menghilangkan buahnya, dan mengganti daunnya. Warna yang halus itu kian muncul. Mengganti warna tengah kota menjadi begitu lembut. Menjadikan mata yang memandang pun takjub.
Sayangnya, ini hanya untuk hari ini,
tanggal dimana ia mau untuk tumbuh disini. Tanggal dimana ia tau ia tak pantas disini.
Tanggal dimana ia pun tau kota ini keras sekali.
Keadaan syahdu ini mencolok mata.
Ketika kepulan hangat yang bukan berasal dari secangkir kopi itu dipadu dengan lembutnya warna sakura.
Ketika manisnya warna berkumpul dengan bising para warga.
Ketika lembutnya daunnya yang jatuh bersentuhan dengan preman kota.
Ketika indahnya sakura mengaburkan hal buruk lainnya.
Aku masih memandang takjub, aku tak percaya dengan apa yang terjadi kini. Aku melangkah keluar untuk memastikan apa yang kulihat sekarang. Tapi dia membuatku takjub. Tumbuh begitu cepat dan lembut bagai waktu ia yang kendalikan. Seperti ia yang sengaja memperlihatkan anggunnya dirinya padaku. Mengguggurkan sedikit daunnya yang kecil agar berputar tertiup angin. Menyibakkan rambutku dan mengingatkanku akan sesuatu.

Aku yakin, aku belum bangun dari tidur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar